Welcome to Biology Lab !
Ini adalah Lab kedua yang author masuki (yang pertama adalah anatomi). Udah bisa membayangkan apa yang ada di lab biologi? Ya. Mikroskop dan preparat. O iya, kenapa author membuat judul BIOLOGI : Pelajaran Seni Rupa-nya anak FK? Alasannya ya karena di Lab ini kita emang diajari nggambar. Ap yang digambar? Tentu aja preparat yang dilihat di mikroskop. Lab biologi bakalan jadi Lab yang seru buat seniman yang salah jurusan di kedokteran. Tapi bakal malapetaka buat orang yang sama sekali nggag berjwa seni.
Sebelum praktikum, kita bakal diberi materi dulu dari dosen. Bedanya dengan Lab Anatomi, sebelum praktikum di Lab Biologi, akan diadakan pretest dulu. Dan pretest ini bakal berpengaruh buat hasil akhir. Ini bagian yang aku nggag suka. Jujur aja, aku suka belajar kok (kalau lagi mood). Tapi aku nggag suka sama yang namanya test, responsi, ujian, pre-test beserta kawan-kawannya. Pretes Biologi ada dua kali, soalnya praktikum dua kali. Dan keduanya aku merasa gagal, hasilnya nggag maksimal. Pretest pertama aku nervous, mungkin karena pertama kali pretest. Niatnya sih belejar bener-bener biar pretest ke-dua bisa ng-cover. Tapi di pretest kedua aku malah salah materi. Bukan salah sih. Ada materi yang nggag aku pelajarin gara-gara aku nggag tahu materi itu bakal keluar di pretest. Pasrah. Syukurlah aku nggag perlu melewati tahap remedi.
Materi praktikum kali ini tentang jaringan. Jaringan epitel, otot, saraf, darah, tulang. Ini author share foto preparat yang kita amati selama praktikum.
|
monosit (ditunjuk panah) |
|
sel epitel kuboid simplex pada tubulus renalis |
|
jaringan kartilago hylin pada trachea |
|
sel epitel columnar simplex pada instestinum tenue |
|
epitel squamous simplex pada lamina parietalis capsula bowman ren |
|
jaringan ikat longgar pada penampang bujur tendo |
|
epitel kuboid simplex pada folikel dinding kelenjar thyroid |
|
otot jantung pada cor cavia |
|
sel piramid pada cortex cerebri |
|
sel purkinje pada cortex cerebellum |
|
otot lurik pada lingua capri |
|
neuron motorik pada medula spinalis |
|
otot polos pada cavia v urin |
Gimana gambar-gambar diatas? Abstrak? Ya. Dan kita diwajibkan untuk menggambar preparat itu. Jadi, kita diberi waktu 40 menit untuk melihat preparat terus menggambar buat laporan sementara. Kalau sampai ngumpulinnya melebihi batas yang ditentuin entar kena yang namanya REFRAT. Refrat itu nama kerennya hukuman. Bayangin aja betapa hebohnya di Lab Biologi. Untung kita cuma diwjibkan menggambar bagian yang penting aja. Jadi nggag semua yang kita lihat di mikroskop kita gambar. Walaupun gitu tetep aja kita kelabakan waktu nggambar. Ada yang gambarnya cuma liat gambar yanga ada di buku petunjuk tanpa lihat mikroskop, ada yang nyontek gambar temennya, ada yang lari-lari buat nyari preparat yang belum dia gambar, ada yang malah repot nyari pensil warnanya yang kececer gara-gara dipinjem sama orang-orang.
Setelah praktikum selesai, kita diharuskan buat bkin laporan praktikum. Kalo nilainya diambil dari laporan sementara udah pasti jeblok semua nilainya. Inget banget waktu bkin laporan. Pada jejer-jejer di depan perpus. Ngerjain laporan bareng-bareng. Bergelut sama pensil warna. Berasa balik lagi ke jaman TK.
Pre-test udah. Laporan udah. Sekarang giliran bergelut sama RESPONSI. RESPONSInya sama kayak di lab anatomi. Masuk satu-satu. Dikasih waktu beberapa detik buat ngerjain. Trus geser ke soal berikutnya. Soal teori sih menurutku ya lumayan bisa lah. Tapi waktu soal yang pake preparat. Bener-bener sesuatu. Butuh imajinasi buat nebak itu preparat apa.
Overall, Lab Biologi seru kok. Yah walau sedikit nyeremin gara-gara ada istilah REFRAT. Tapi asalkan nggag macem-macem, manut sama tatib, nggag telat ngumpulin laporan, belajar yang bener, sama punya bakat seni yang tinggi, pasti lancar kok melewati Lab ini.